Cara Membedakan Kualitas Mebel
Info Penting Sebelum Anda Membeli MebelBerikut ini adalah 6 cara membedakan kualitas mebel, informasi ini mungkin akan berguna sebelum anda membeli mebel untuk rumah anda.
- Perhatikan serat kayunya
- Lihat lebar papannya
- Perhatikan detail konstruksinya
- Perhatikan detail finishingnya
- Lihat banyaknya cacat alami kayu
- Perhatikan kualitas hardwarenya
Perlu diingat bahwa informasi yang kami bagikan disini adalah berdasar dari sudut pandang dan pengalaman kami sebagai pengrajin mebel jepara. Dan pasti ada perbedaan standart antara satu pengrajin dengan pengrajin lainnya, namun sebagai garis besarnya, ini bisa dijadikan referensi…
Cara Membedakan Kualitas Mebel
Membedakan kualitas mebel jati memang bukanlah hal yang mudah bagi anda yang tidak memiliki pengetahuan dalam dunia pengolahan kayu. Bagaimana tidak, kita ambil contoh saja ini ya…kayu jati yang punya kualitas jelek bisa di “sulap” menjadi kelihatan bagus ditangan para tukang finishing handal.
Atau barang yang dibuat asal2an juga bisa di”racik” jadi kelihatan berkelas oleh tukang servis andalan, makanya agak susah kalau kita tidak punya pengetahuan dasar mengenai cara membedakan kualitas mebel yang bagus dan yang jelek itu bagaimana.
Jadi pada dasarnya, kualitas mebel itu dipengaruhi oleh kualitas bahan baku yang dipakai dan skill dari sang pembuat mebel itu sendiri. Mengenai bahan dari alam, yang dalam hal ini kayu, memegang peranan utama dalam kualitas sebuah produk mebel Jepara. Seahli apapun tukang kayunya, kalau jelek bahannya juga pasti kurang bagus hasil akhirnya. Meskipun ini bisa di “akali” oleh tukang servis, tapi lama kelamaan pasti kelihatan aslinya.
Faktor yang kedua adalah skill atau keahlian tukang yang bikin mebelnya. Tukang yang pintar itu kerjanya pakai mikir, tidak asal gebuk biar cepet jadi. Tapi berfikir gimana caranya bikin barang mebel yang bagus tapi tetep efisien waktunya. Baiklah, kita jelaskan masing2 faktor dengan lebih detail dibawah saja ya…kita mulai dari kayu.
Faktor Kayu
Seperti yang sudah kita singgung sedikit diatas, kayu adalah faktor utama penentu kualitas mebel. Sayangnya, untuk orang yang kurang pengalaman dalam perkayuan, kalau sudah dibilang jati pasti mikirnya bagus. Padahal ya belum tentu, tergantung kualitas jati nya dulu.
Kayu jati itu ada banyak macemnya, misal nih…jati asal Jawa Barat itu beda lho kualitasnya dibanding jati yang berasal dari Jawa Tengah. Atau…sama2 jati dari Jateng nih, jati punya perhutani sama jati kampung itu beda lho kualitas dan tampilannya. susah kan…?
Namun untuk patokan yang umum2 saja, kita bisa melihat kualitas kayu itu dari seratnya. Simak penjelasan kami dibawah ini.
1. Lihat Serat Kayunya
Cara membedakan kualitas mebel kayu jati yang pertama adalah dengan melihat serat kayunya. Kayu jati yang bagus adalah yang sudah berumur tua, semakin tua umurnya maka semakin stabil penampang papan yang dihasilkan. Kemungkinan untuk susut, retak pecah atau melengkung bisa di minimalisir dengan penggunaan kayu yang sudah berumur tua. Tapi darimana kita tahu kalau kayu jati itu sudah tua?…
Lihat gambar disamping? Kayu jati seperti halnya kayu yang lain, terdiri dari lapisan2 kambium yang berkembang satu lapis saja tiap tahunnya. Lapisan kambium ini membentuk cincin2 jika dilihat dari potongan atas / pada transversal section, atau bahasa awamnya kepala kayu.
Nah kita bisa melihat apakah kayu tersebut sudah tua atau tidak dari rapatnya dan jumlah lapisan kambiumnya. Semakin rapat dan banyak jumlah lapisannya, maka semakin tua pula usia pohonnya. Dan begitu sebaliknya.
Selain kita lihar dari bagian kepala kayu, kita juga harus melihat dari potongan samping atau radial dan angensial section untuk menentukan rapat atau tidaknya serat kayunya.
Semakin rapat seratnya, semakin tua berarti umur kayu nya, yang itu artinya semakin bagus kualitasnya.
2. Lihat Lebar Papannya
Cara membedakan kualitas mebel yang selanjutnya adalah dengan melihat lebar papan / komponennya. Kalau komponennya lebar2, berarti mebel tersebut dibuat memakai kayu yang berdiameter besar, yang berarti kayu itu berumur sudah tua. Dan kayu tua memiliki kelebihan seperti yang sudah kami jelaskan diatas.
Tapi berapa lebar papan yang bagus? ini tergantung dari grade atau kualitas mebel yang anda pilih. Kami tulis disalah satu halaman web ini yang menjelaskan tentang Perbedaan grade / kualitas mebel jepara. Disana ada 3 jenis kualitas yakni grade C untuk kualitas standard, B untuk kualitas bagus dan Grade A untuk kualitas terbaik.
Nah berapa lebar sambungan papan untuk grade C ? jadi kita ambil contoh daun meja yang lebar ya, bukan kayak kursi yang penampangnya kecil. lebar sambungan papan yang ideal untuk mebel adalah:
- Grade C minimal 15 cm, Karena rata2 mebel dengan kualitas ini pakai kayu log dengan diameter dibawah 20 cm. Makanya untuk mendapat papan yang bagian tengah / heartwood (lihat gambar diatas tadi), maksimal lebar papan yang didapat adalah 15 cm
- Grade B minimal 20 cm karena log yang dipakai untuk grade B adalah diameter 30 cm kebawah. Jadi untuk dapat heartwood yang bagus, minimal lebar papan musti segini.
- Grade A minimal 25 Cm. Log yang digunakan untuk pembuatan mebel grade A adalah 30 cm lebih. Jadi lebar papan 25 cm sudah cukup ideal untuk dapat papan kualitas bagus
Pada dasarnya, Semakin lebar papan yang dipakai untuk bikin mebel, maka semakin bagus pula kualitas kayunya. Namun akan selalu ada pengecualian dalam semua hal ya…
3. Lihat Konstruksinya
Konstruksi ini hubungannya sama skill sang tukang kayunya. yang efeknya adalah kekuatan dan kerajinan produk mebel itu sendiri. Pada mebel kualitas bagus, proses pertukanan akan dilakukan dengan aturan yang sudah teruji dan terbukti. Misalnya nih, kalau mau pasang kaki kursi makan misalnya, konstruksi yang bagus itu harus pakai sambungan mortise tenon. Dan juga harus pakai dowel untuk “mengunci” sambungan tersebut.
Kemudian untuk mengunci kaki dengan frame dudukan kursi, harus pakai sikon yang juga sudah pakai mortise tenon atau minimal pakai sekrup lah. Dengan demikian, kekuatan kerangka kursi akan terjaga tetap kokoh meskipun sudah lama dipakai. Bahkan tanpa lem kayu pun bisa tetap berdiri dengan baik.
Beda kalau konstruksi yang asal2an, masih sama dengan contoh kasus kursi makan tadi. Masih pakai tenon mortise sih. tapi batang tenon nya pendek banget biar hemat waktu bikinnya. kalau pendek gak bisa dipasang dowel dong. Gantinya ya yang paling mudah dan cepet pake sekrup. Sikon juga ada, tapi boro2 pakai model mortise tenon, sekrup saja nggak lho, pake paku sana sini sudah beress.
Tapi tidak lama kemudian, ambruk diduduki kursi itu karena paku nya pada copot. kasihan…
Saran kami saat anda mau beli mebel, Jangan ragu untuk menggoyang goyang, melipat lipat, lihat bagian bawah dan dalam mebel yang hendak anda beli. cari bagian2 yang retak atau kemungkinan pecah. terutama dibagian sambungan2 kayu seperti daun meja, kaki2 kursi dan bagian lain yang menurut anda rentan rusak. jika tidak ada masalah, bisa kita ambil kesimpulan kalau mebel ini bagus dari sisi konstruksinya.
4. Lihat Finishingnya
Cara membedakan kualitas mebel jati berikutnya adalah dengan melihat hasil akhir finishingnya, Halus tidak ? ada tanda2 mengelupas kah ? rapih tidak ? ini penting karena bagaimanapun bagusnya papan kayu yang dipakai, akan sia2 jika finishingnya jelek, misal belang2 warnanya., atau bergelombang permukaannya.
Kualitas finishing produk mebel Jepara dipengaruhi oleh bahan serta skill pekerjanya. Misal kita pakai bahan yag mahal dan berkualitas tinggi sekalipun, kalau tukang amplasnya gak bisa bikin rata permukaan meja misal, maka hasilnya juga jadi nggak bagus.
Ditangan tukang finishing yang handal, barang yang jelek harusnya bisa dibikin “agak bagus”, warna kayu yang belang2 seperti panu bisa dibikin mulus kayak kulit bayi. Tambalan2 dan cacat2 kecil lainnya bisa juga disulap jadi gak kelihatan oleh tukang finishing.
Tukang finishing itu ibaratnya striker dalam menghasiikan gol mebel yang tampilannya bagus.
Tipsnya: selain tadi 3D, dilihat, diraba dan diterawang tampilan finishingnya, tanya pada penjual mebelnya, bahan finishing apa yang mereka pakai untuk mebel yang hendak anda beli. Tidak semua bahan finishing sama kualitasnya. memang tidak mudah membedakan satu bahan finishing dengan yang lain, disini kami coba jelaskan beberapa ciri2 dan perbedaan jenis bahan finishing untuk mebel jati supaya anda punya pegangan pengetahuan.
5. Lihat Banyaknya Cacat Alami Kayu
Cacat alami kayu yang kami maksud disini adalah yang disebut “Mata kayu”. Pemakaian komponen dengan cacat mata kayu harus di batasi karena bisa menimbulkan resiko retak dan pecah pada permukaan papan.
Mata kayu ada 2 jenis, yang pertama adalah mata hidup yakni berasal dari bakal cabang yang tidak jadi tumbuh, atau cabang kecil yang sudah mati lama. Cacat seperti ini bisa ditoleransi karena hampir tidak ada resiko pecah atau copot. paling parah adalah seperti gambar dibawah ini.
Mata kayu yang kedua adalah lawannya hidup, yakni mata mati.cacat ini berasal dari bekas cabang yang masih hidup. ukurannya besar jadi beresiko pecah atau “nyeplok” lama kelamaan. Kalau bisa lebih baik jangan dibeli kalau mebelnya ada mata seperti ini. Terlalu beresiko, gambar nya kayak gini lho…
Pada mebel dengan Grade A dan B, pemakaian kayu dengan cacat mata kayu di batasi dengan hanya 5 titik pada permukaan lebar seperti daun meja besar, 2 titik pada komponen ukuran medium seperti pada sandaran kursi dan bangku dan 0 toleransi untuk komponen yang lebih kecil.
Sedangkan pada produk mebel kayu jati dengan Grade C, toleransi cacat kayu lebih besar. Meskipun cacat seperti ini tidak selalu di temukan dalam setiap Log kayu jati, namun kalau terlalu banyak bisa mengganggu pemandangan juga di mata ini.
Selain cacat alami dalam bentuk mata kayu, ada satu masalah lagi yang perlu anda waspadai pada saat membeli mebel, yakni hama kayu. Ciri2 yang umum adalah adanya semacam bubuk kayu pada permukaan lantai dibawah mebel. Jangan dibeli, pasti rusak…dijamin!
6. Pemakaian Hardware
Memang ini bukan point utama yang menentukan kualitas mebel jati, namun ini bisa jadi indikasi apakah mebel yang hendak anda beli itu berkualitas atau tidak. anda tidak mau kan misalnya beli lemari pakaian yang kayu dan finishingnya bagus namun engselnya rusak…
Ada banyak sekali jenis hardware yang digunakan dalam pembuatan mebel jepara, namun kami membedakan menjadi beberapa jenis yang umum digunakan dalam mebel jepara. anda bisa membaca lebih detail disni mengenai aksesoris dan hardware untuk mebel jepara.
Kesimpulan Dari Cara Membedakan Kualitas Mebel
Secara garis besar, cara membedakan kualitas mebel bisa diihat serat kayunya, pastikan dibuat dari papan kayu jati yang sudah tua umurnya, lihat lebar papannya, pastikan konstruksi kuat dan tidak ada cacat kayu yang terlalu banyak, pastikan semua hardware berfungi dengan sebagaimana mustinya. Cek finishingnya, jangan ada yang kasar, retak dan bergelombang permukaannya.
Jika anda membeli secara online seperti ke perusahaan mebel jati semacam kami, pastikan penjual tahu apa yang mereka bicarakan. Jangan ragu untuk bertanya dan lihat jawabannya. anda bisa menilai tingkat profesionalitas sebuah perusahaan dari jawaban yang mereka berikan.
Anda bisa menggunakan materi yang kami tuliskan disini sebagai wacana untuk ber argumen dengan mereka. Namun jangan beranggapan bahwa yang kami tulis disini adalah absolut, selalu bandingkan informasi yang anda dapat dari berbagai sumber agar anda bisa menilai dengan obyektif.
Dan satu lagi tips kalau mau beli mebel secara online, selalu minta GARANSI.
Terima kasih sudah membaca artikel kami tentang bagaimana cara membedakan kualitas mebel jati, semoga bermanfaat dan silahkan share atau komentar jika berkenan. Nuwunnn…
Sangat menambah pengetahuan saya tentang kayu jati.saya sedang belajar mengenai kayu jati
Senang bisa membantu mbak
ilmu yang bermanfaat, Terima kasih. Semoga penulis mandapatkan ilmu banyak ilmu yang bermanfaat.
Terimakasih. Artikel yang bermanfaat. Sangat menambah wawasan..
Sangat membantu kami yang awam tentang kayu
Pada intinya kejujuran dari penjual mebel jati yang utama. Orang awam yang tidak terbiasa melihqt kayu jati akan sulit membedakan mana kayu jati mana yang bukan jati…
Betul gan